Rabu, 09 Mei 2012

Doa Untuk Suamiku.. Ya Alloh

Doa istri untuk suami tercintanya….


19/06/2010 14:10


“Tiada satupun yang lebih mulia bagi Allah melainkan doa”. {HR. Tirmidzi}

Doa adalah bentuk penghambaan kita pada Sang Maha Kuasa. Doa adalah sebuah permohonan kepada Sang Pencipta Maha Pemberi segala Kehendak. Doa adalah bukti bahwa kita tak berhak untuk sombong dihadapanNya…. Karena doa adalah simbol permintaan dengan sangat kepada Sang Pengabul Doa…

Doa seorang istri akan sangat makbul untuk suaminya, karena doa perempuan itu adalah suci, karena perempuan itu lebih lembut hatinya, karena perempuan itu lebih penyayang dan luas cinta kasihnya.

Seorang sahabat pernah bertanya kepada Rasulullah SAW : “mengapa doa seorang perempuan lebih makbul dari seorang laki-laki?”. Beliau menjawab : “Ibu lebih penyayang dari pada seorang bapak, untuk itu doa dari orang-orang yang penyayang tidak akan disia-siakan”.

Doa untuk suamiku…

Bismillahirrahmanirrahim…..

Dengan menyebut asmaMu ya Allah yang Maha Kasih dan Sayang…
Puji syukurku atas segala nikmatMu untuk ku…
Telah kau berikan aku satu pendamping hidup
Yang senantiasa setia menjaga dan melindungiku..
Berjalan sejajar denganku..
Yang dengan cinta dan sayangnya mampu menghapus segala lara…
Yang segala hidupnya diserahkan untuk menyayangiku….
Yang dengan cintanya padaMu mampu mengecup hatiku ketika ku berduka..

Ya Allah kumohon PadaMu…
Kini berilah ia kemudahan dalam melangkah..
Berjuang mencari keRidhoanMu…
Berjuang menjemput Rizky yang Kau takdirkan untuknya…
Berjuang untukku dengan cintanya padaMu….

Ya Allah Maha pengabul doa…
Terimalah berjuta doa dan harapku…
Balaslah segala keluhuran dan kesabarannya
Balaslah segala kebaikan juga amarahnya
Dengan CintaMu….

Ya Allah Sang Pemilik Hati….
Sampaikan berjuta sayangku untuknya…
Sampaikan sejuta cintaku padanya…
Dan sampaikan terima kasihku yang sangat untuknya…
Karena telah bersedia menyatu dalam satu rasa…
Dengan segala macam kunci surga yang kau Pilihkan untukku..

Ya Allah sampaikan salamku pada baginda Rasulullah…
Yang telah begitu banyak mengajarkan cinta dan kasih sayang…
Sungguh Engkau Maha Mengetahui segala isi hati…
Maka kabulkanlah doaku…..

Amin ya Rabbal ‘Alamin………

muslimah_sulung

Selasa, 10 April 2012

“Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu

Ya asal memintanya kepada Allah pasti diberi… sekali lagi saya tegaskan pasti diberi…! syaratnya asal yakin ! minta apapun… HP, Rumah, Isteri dll pasti diberi… Jalan sesat setan seperti korupsi ala Gayus, jual harga diri, menipu, bohong, mencuri dll nggak perlu dipakai karena cukup dengan minta kepada Allah semua keinginan kita pasti terkabul Asal tahu Rahasianya.
Bekerja dan berusaha mencari tambahan penghasilan memang penting karena dengan jalan ini orang akan mendapatkan uang dan dapat memenuhi segala kebutuhannya. Akan tetapi bagaimana jika penghasilan itu tidak cukup dan bagaimana solusi bagi orang-orang yang menginginkan sesuatu misal (rumah, mobil. isteri dll) tapi hari ini masih jauh diluar kemampuannya . Mau usaha modal tidak cukup dan tidak tahu harus mengerjakan apa? apakah orang ini boleh melanggar aturan Allah seperti menjual harga diri, korupsi dll demi mendapatkan barang yang dikehendaki? Tidak.. ! Allah memberikan solusi bagi orang yang percaya dan tawakal kepada Allah dan tetap bertahan dengan jalan yang jujur dan diridhoi oleh Allah SWT. Sungguh tidak adil jika Setan punya solusi untuk kaya tidak pakai lama seperti korupsi, mencuri dll. Jika jalan yang Halal tidak ada.
Berdoa dan minta kepada Sang Pencipta (Allah) adalah solusi dan sangat penting bagi kita karena dengan Berdoa dan Tawakal kepada Allah, Allah akan memberi rejeki dari arah yang tidak kita sangka. Beda bila kita bekerja tanpa doa, Rejeki akan datang dari arah yang kita sangka yaitu dari tempat kita bekerja yang datang setiap akhir bulan / gajian atau penghasilan yang kita peroleh sebatas hasil yang kita usahakan secara normal Oleh karena itu Perhatikan Firman Allah berikut :
Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan menjadikan baginya kemudahan dalam urusannya.” QS. Ath-Thalaq (65) : 2- 4
Minta kepada Allah pasti dikabulkan karena Allah sesuai dengan prasangka hambanya jika seorang hamba berprasangka Allah dekat dan permintaannya pasti diberi oleh Allah, pastilah Allahpun dekat dan akan memberi apa yang diminta oleh hambanya sesuai dengan Hadist berikut :
Hadis riwayat Abu Hurairah ra., ia berkata:
Rasulullah saw. bersabda: Allah Taala berfirman: Aku sesuai dengan persangkaan hamba-Ku terhadap-Ku dan Aku selalu bersamanya ketika dia mengingat-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam dirinya, maka Aku pun akan mengingatnya dalam diri-Ku. Apabila dia mengingat-Ku dalam suatu jemaah manusia, maka Aku pun akan mengingatnya dalam suatu kumpulan makhluk yang lebih baik dari mereka. Apabila dia mendekati-Ku sejengkal, maka Aku akan mendekatinya sehasta. Apabila dia mendekati-Ku sehasta, maka Aku akan mendekatinya sedepa. Dan apabila dia datang kepada-Ku dengan berjalan, maka Aku akan datang kepadanya dengan berlari. (Shahih Muslim No.4832)
Jadi siapapun orangnya mau baik atau buruk, alim atau tidak bahkan untuk orang-orang yang kadang melanggar larangan Allah pun jika mau meminta kepada Allah pasti diberi asal mengetahui Cara meminta, Rahasia Waktu, adab dan syaratnya.
Kenapa pasti diberi oleh Allah dan apa alasannya? karena :
1. Disebutkan dalam Al Quran :
-Surat Al Mu”min (40) ayat 60
Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina.“
Janji Allah itu sangat benar dan pasti terlaksana beda dengan janji manusia yang bisa bohong dan belum tentu terlaksana karena dibatasi oleh ruang dan waktu. Didalam ayat yang lain Allah berfirman:
-Surat Al Baqoroh (2) ayat 186 :
Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang mendoa apabila ia berdoa kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah) Ku dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.
Jadi jika ingin segera dikabulkan doanya maka ikutilah segala perintah Allah seperti Sholat, Puasa dll dan hindarilah larangan-larangan Allah agar mendapatkan rezeki yang berkah membawa kebaikan dunia dan akhirat.
2. Salah satu dari sifat Allah (Asmaul Husna) yaitu Al Hayiy yang artinya Maha Pemalu. Allah akan malu tidak bisa memenuhi permintaan hambanya. Sangat mudah bagi Allah memenuhi berbagai permintaan manusia sedangkan mahluk hidup lain yang jumlahnya Miliaran Triliun semua dipenuhi rezekinya oleh Allah tanpa diminta, Sehingga jika sampai di minta Allah tidak bisa memberinya, Allah akan malu dan ini tidak mungkin terjadi..
Sesuai dengan Hadist Rasullullah SAW :
Sesungguhnya Allah Maha Pemalu dan Maha Murah hati. Allah malu bila ada hambaNya yang menengadahkan tangan (memohon kepada-Nya) lalu dibiarkannya kosong dan kecewa. (HR. Al Hakim)
“Sesungguhnya Allah Maha pemalu dan pemurah. Dia malu bila seorang lelaki mengangkat kedua tangannya kepada-Nya lalu Dia mengembalikannya dalam keadaan kosong dan hampa.”
(Shahih, HR. Abu Dawud no. 1488 dan At-Tirmidzi no. 3556 dan beliau mengatakan hasan gharib. Dishahihkan oleh Asy-Syaikh Al-Albani dalam Shahih Sunan Abu Dawud dan At-Tirmidzi)
3. Allah adalah Maha Raja dari segala Raja . Allah Maha Kaya dari segala yang kaya, Maha Kuasa, Maha Agung, Maha Tinggi, Maha Pengasih lagi Maha Penyayang dan Maha Adil sehingga Allah tidak akan pernah membeda-bedakan keinginan mahluk yang memintanya, Semua mahluk hidup yang jahat maupun yang baik semua dipenuhi kebutuhannya, yang melaksanakan perintah Allah atau tidak Allah juga tetap memberikannya. Meskipun waktu pemberiannya beda Allah PASTI memberinya.
Tiada seorang berdo’a kepada Allah dengan suatu do’a, kecuali dikabulkanNya, dan dia memperoleh salah satu dari tiga hal, yaitu dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan (ditabung) untuknya sampai di akhirat, atau diganti dengan mencegahnya dari musibah (bencana) yang serupa. (HR. Ath-Thabrani)
Hadist riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Akan dikabulkan doa seseorang di antara kamu sekalian selama dia tidak terburu-buru berkata: Aku sudah berdoa, tetapi aku tidak atau belum dikabulkan. (Shahih Muslim No.4916)
4. Allah yang mencipta kita, tidak mungkin/mustahil Pencipta tidak bisa memenuhi kebutuhan yang diciptanya. Berdasarkan pada pengalaman pribadi, tukar kawruh dan beberapa buku yang saya renungkan, Sebenarnya keinginan kita bisa cukup digambarkan saja dalam pikiran, diyakinkan dan diteguhkan dalam hati dan disertai hati yang ikhlas, bersyukur, dan selalu berprangka baik dan berpikir positif maka keinginan kita tanpa kita sadari sudah terjadi dan terlaksana.
Dulu (1997) saat ingin beli sepeda ontel saja saya tidak bisa, pas di rumah kakek Ds Butuh Temanggung ada tamu bawa mobil Hardtop bagus banget. Saya bayangin punya mobil seperti itu bahkan lebih bagus lagi yang saya inginkan: Hardtop warna Hijau metalik  Full Variasi dari Eksterior sampai  Interior.. Alhamdulillah …Sungguh luar biasa tanpa saya sadari …tahun 2000 keinginan tersebut terkabul persis seperti yang saya inginkan… Meskipun agak lama (3 tahun) tapi tetap saja keinginan itu Allah kabulkan padahal waktu itu keinginan dilakukan tanpa meminta hanya berangan kuat saja. Sekarang kalau permintaan yang kecil2 sih tidak pakai lama cepat juga terkabul bukan karena saya alim, mukmin, saleh dan taat beribadah… bukan ..bukan karena itu tapi karena Allah … Allah yang Maha Pengasih.. Allah yang Maha Penyayang… lagi Maha Pemurah …. Hambanya yang banyak dosa seperti saya tetap diberi…
Jadi bagaimana bila tanpa diminta saja Allah memberi apalagi sampai kita meminta. Meminta dengan cara yang sopan, waktunya pas dan dianjurkan oleh Sang Pemberi (Allah) , adabnya benar, perkataan halus sesuai Quran dan Hadist nabi, selain itu ditambah ibadah saat orang lain makan kita puasa, yang lain pelit kita sedekah, awal siang orang sibuk kita sholat duha, yang lain malam pada tidur kita bangun sholat tahajjud minta sesuatu…. “ Sangatlah tidak mungkin alias Impossible jika meminta dengan cara seperti itu kepada Allah tidak kabulkan “
Yang merubah nasib kita adalah diri kita sendiri bukan orang lain, Salah jika kita menginginkan suami atau isteri kaya dan kita akan jadi bahagia karenanya.. untuk sementara memang iya tapi bukan untuk selamanya sebab pastilah harga diri kita yang menjadi taruhannya kelak. Hanya karena agama hidup akan menjadi tentram bahagia. Perhatikan Firman Allah :
Sesungguhnya Allah tidak merubah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.
QS. ar-Ra’d (13) : 11
Jadi jelas bahwa kebahagiaan kita itu tergantung pada usaha diri kita sendiri bukan orang lain.
Merubah keadaan tidak harus Bekerja menyenangkan manusia yang umumnya bayarannya hanya uang, Bekerja menyenangkan Allah selain bayarannya uang (lewat orang lain) tapi juga akan ditambah dengan ketenangan dan kebahagiaan lahir batin.
Cara yang saya uraikan dibawah adalah bekerja untuk Allah (Meskipun Allah tidak perlu dibantu karena Allah bisa bekerja sendiri) tapi Allah suka dengan Manusia yang punya keinginan bekerja membantu Allah dan melakukan usaha yang menyenangkan Allah sehingga Allah suka dan segera memberikan apa yang kita inginkan .
Bekerja dan melakukan perbuatan yang membuat Allah suka adalah sebagai berikut:
1.Kapan dan dimana saja jika ingat Beristighfar mohon ampun kepada Allah sebanyak-banyaknya.
“Barangsiapa yang tetap melakukan istighfar, maka Allah subhaanahu wa ta’aala akan membebaskannya dari segala kesusahan dan melapangkannya dari setiap kesempitan serta akan memberinya rezeki dari jalan yang tidak diduganya.” (HR Abu Dawud 1297)
2.Bekerja dengan cara Menolong kepada orang yang lagi kesusahan.
Barangsiapa ingin agar do’anya terkabul dan kesulitan-kesulitannya teratasi hendaklah dia menolong orang yang dalam kesempitan. (HR. Ahmad)
3. Melakukan perbuatan atau usaha yang membuat Allah suka dan dilakukan dengan cara special / khusus agar Allah lebih memperhatikan kita yaitu dengan cara :
a. Mulai detik ini perbanyaklah berdzikir menyebut nama Allah terutama nama Allah yang 99 yaitu Asmaul Husna. Sebutlah nama Allah sebanyak-banyaknya terutama nama Allah yang sesuai dengan permintaan kita . Dulu tahun 1999 saya pernah amalkan asmaul husna kepada orang yang merugikan saya dan hasilnya sungguh sangat luar biasa.. belum dari pengalaman orang lain dll.
Contoh : Dzikir Ya Rahman Ya Rahim ..( Yang Maha Pengasih & Yang Maha Penyayang) sebanyak-banyaknya orang akan banyak mengasihi kita tidak perlu pakai susuk atau pengasihan yang haram.
“Dan dzikirlah (ingatlah) Allah sebanyak-banyaknya, supaya kamu beruntung.” (QS. Al-Jumu’ah 62:10)
Allah mempunyai asmaa-ul husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya. Nanti mereka akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan.QS. al-A’raf (7) : 180
b. Selain itu perbanyaklah baca Shalawat Nabi: “Allahumasholli ala Muhammad wa ala ali Muhammad”
“Jika salah seorang di antara kamu berdoa, hendaknya memulai dengan memuji dan menyanjung Tuhannya, dan bershalawat kepada Nabi , kemudian berdoa apa yang dia kehendaki.” (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi, An-Nasa’i dan Ahmad, di-shahih-kan oleh Al-Albani).
Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi. Wahai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya. QS. al-Ahzab (33) : 56
Rasulullah saw bersabda: “Barang-siapa yang membaca shalawat kepada-ku sekali, Allah akan memberikan balasan shalawat kepadanya sepuluh kali.”(HR. Muslim 1/288.)
Rasulullah l saw bersabda: “Sesungguh-nya Allah mempunyai para malaikat yang senantiasa berkeliling di bumi yang akan menyampaikan salam kepadaku dari umatku”. (HR. An-Nasa’i, Al-Hakim 2/421)
c. Bisa mulai bekerja dan berusaha mendekatkan diri pada Allah pada Minggu / Rabu malam agar esoknya bisa puasa sunat Senin atau Kamis meskipun hari lain atau nanti malam juga boleh (lebih cepat lebih baik )
Dari Aisyah, Nabi besar SAW. Memilih waktu puasa hari Senin dan hari Kamis. (Riwayat Tirmizi)
Rasulullah Shalallahu’alaihi wasallam pernah ditanya tentang puasa pada hari senin dan hari kamis, kemudian bersabda : “Sesungguhnya perbuatan
diperlihatkan pada setiap hari Senin dan hari Kamis, kemudian Allah
mengampuni setiap orang muslim atau orang Mukmin kecuali dua orang yang saling mendiamkan. Allah berfirman,’Tundalah pengampunan terhadap keduanya (Riwayat Ahmad)
d. Bersuci dan berdoa sebelum tidur dengan membaca Alfatihah, S. Al Ikhlash, An Nash, Al Falaq kemudian Ayat kursi dan Shalawat Nabi.
Dari ‘Amr bin ‘Anbasah Radhiyallahu ‘anhu bahwa Rasulullah SAW bersabda:
“Artinya :Tidaklah seorang hamba tidur dalam keadaan suci lalu terbangun pada malam hari kemudian memohon sesuatu tentang urusan dunia atau akhirat melainkan Allah akan mengabulkannya” . [Sunah Ibnu Majah, bab Doa 2/352 No. 3924. Dishahihkan oleh Al-Mundziri 1/371 No. 595]
“Rapatkan kedua telapak tangan, kemudian ditiup dan dibacakan surat Al-Ikhlash (Qul huwallaahu ahad), surat Al-Falaq (Qul a’uudzi bi rabbil-falaq), dan surat An-Naas (Qul a’uudzu bi rabbin-naas). Lalu, dengan kedua telapak tangan itu, bagian tubuh yang dapat dijangkau diusap. Mulai dari kepala, wajah, dan tubuh bagian depan.” (HR. Bukhari, Muslim, Malik, Abu Daud, At-Tirmidzi, Ibnu Majah, dan An-Nasa’i)
Setelah itu baca ayat Kursi (Al-Baqarah: 255) (HR. Bukhari)
Lalu baca surat Al-Baqarah ayat 285-286 (HR. Bukhari & Muslim)
Terakhir, baca doa sebelum tidur: “Bismika Allaahumma ahyaa wa amuut”. (Dengan namaMu, Ya Allah, aku hidup dan mati) (HR. Bukhari & Muslim)
e. Bangun untuk sholat Tahajjud pada sepertiga malam terakhir ( Jam 2-4 Pagi )
“Dan pada sebagian malam hari bersembahyang tahajudlah kamu sebagai suatu ibadah tambahan bagimu: mudah-mudahan Tuhan-mu mengangkat kamu ke tempat yang terpuji.” (Surah al-Isra’ 17: 79)
Nabi, “Rabb kita turun pada setiap malam ke langit dunia, ketika tersisa sepertiga malam yang terakhir, lalu berfirman, ‘Siapa yang berdoa kepada-Ku maka Aku kabulkan doanya. Siapa yang memohon kepada-Ku, siapa yang meminta ampunan kepada-Ku maka Aku memberikan ampunan baginya.’ Demikianlah hal itu terjadi hingga terbit fajar.” (HR. Bukhari & Muslim).
Shalat malam (Tahajud) tidak dibatasi jumlahnya, tetapi paling sedikit 2 ( dua ) raka’at. Yang paling utama kita kekalkan adalah 11 ( sebelas ) raka’at atau 13 ( tiga belas ) raka’at, dengan 2 ( dua ) raka’at shalat Iftitah. Cara (Kaifiat) mengerjakannya yang baik adalah setiap 2 ( dua ) rakaat diakhiri satu salam. Sebagaimana diterangkan oleh Rosulullah SAW :“ Shalat malam itu, dua-dua.” ( HR Ahmad, Bukhari dan Muslim )
f. Saat sujud Berdoalah dengan suara yang lembut dan khusyu atau setiap selesai sholat Tahajjud Berdoalah dengan mengangkat kedua tangan dan Mohon ampun kepada Allah atas dosa-dosa kita dengan mengucapkan : Astaghfirullah hal azhim.. sambil mengingat dosa yang telah kita perbuat sampai kira2 cukup kemudian Memuji kepada Allah dengan Asmaul Husna , Sholawat Nabi selanjutnya Berdoa dengan keinginan yang jelas, masuk akal dan suara yang pelan penuh pengharapan serta yakin doa pasti dikabulkan. Doakan orang tua terlebih dahulu dan umat islam sebelum kita memulai doa untuk diri kita sendiri
Dari Ibnu Abbas RA bahwa Rasulullah SAW bersabda.
“Artinya : Adapun pada waktu sujud, maka bersungguh-sungguhl ah berdoa sebab saat itu sangat tepat untuk dikabulkan“. [Shahih Muslim, kitab Shalat bab Nahi An Qiratul Qur'an fi Ruku' wa Sujud 2/48]
Berdoalah kepada Tuhanmu dengan berendah diri dan suara yang lembut. Sesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang melampaui batas.
QS. al-A’raf (7) : 55
Dan janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi, sesudah (Allah) memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik. QS. al-A’raf (7) : 56
“Allah mempunyai Asmaul Husna, maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaul husna itu…” (QS. Al-A’raf 7:180)
g. Setelah selesai sholat malam lakukan Sahur untuk niat puasa Senin atau Kamis pada pagi harinya. Dan pada sore harinya saat berbuka puasa berdoalah apa yang diinginkan
Dari Abdullah bin ‘Amr bin ‘Ash Radhiyallahu ‘anhu bahwa dia mendengar Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa saat berbuka ada doa yang tidak ditolak”. [Sunan Ibnu Majah, bab Fis Siyam La Turaddu Da'watuhu 1/321 No. 1775. Hakim dalam kitab Mustadrak 1/422. Dishahihkan sanadnya oleh Bushairi dalam Misbahuz Zujaj 2/17].
h.Usahakan melakukan Sholat Dhuha minimal 4 rakaat maksimal 12 rakaat
Shalat Dhuha adalah shalat sunah yang dilakukan setelah terbit matahari sampai menjelang masuk waktu zhuhur. Afdhalnya dilakukan pada pagi hari disaat matahari sedang naik ( kira-kira jam 9.00 ). Shalat Dhuha lebih dikenal dengan shalat sunah untuk memohon rizki dari Allah, berdasarkan hadits Nabi SAW : ” Allah berfirman : Wahai anak Adam, jangan sekali-kali engkau malas mengerjakan empat rakaat pada waktu permulaan siang ( Shalat Dhuha ) niscaya pasti akan Aku cukupkan kebutuhanmu pada akhir harinya ” ( HR.Hakim dan Thabrani ).
i. Sebelum keluar rumah (didalam rumah) bacalah Surat Al Ikhlas 7 kali (Pengalaman pribadi dan orang lain berdasarkan kitab yang saya pelajari )
j. Di jalan banyaklah beramal bersikap yang tidak merugikan orang lain, tidak mengeluh, banyak bersyukur, berpikir positip dan banyak berdzikir.
k. Sholat berjamaah di Masjid ditambah sholat sunat sebelum dan sesudah sholat wajib
Ibnu Abbas berkata. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda.
“Artinya : Barangsiapa mendengar seruan muadzin dan tak ada udzur yang menghalanginya, shahabat bertanya. ‘Apakah udzur itu ?’ Rasulullah menjawab.’Rasa takut dan sakit’, maka shalat yang ia kerjakan tidak diterima” [Abu
Dawud di dalam Sunnannya 1/373 hadits no. 551]
“Artinya : Sesungguhnya shalat yang paling berat bagi orang munafik adalah
shalat shubuh dan shalat isya’ seandainya mereka tahu apa yang ada pada keduanya tentu mereka akan mendatanginya walau dengan merangkak, aku ingin sekali supaya shalat ditegakkan dan memerintahkan seseorang menjadi imamnya
kemudian pergi bersama beberapa orang lelaki dengan membawa kayu bakar mendatangi kaum yang tidak mengerjakan shalat berjama’ah, lalu aku bakarrumah mereka dengan api” [Shahih Muslim 1/1,425 no. 651 kitab al-Masajid wamawadli'ush shalat bab.42]
Dari Aisyah RA bahwa Nabi SAW bersabda :” Dua rakaat fajar (shalat sunnat yang dikerjakan sebelum subuh) itu lebih baik daripada dunia dan seisinya. “ (HR Muslim)
Rasulullah SAW bersabda, Barangsiapa shalat dalam sehari semalam dua belas rakaat akan dibangun untuknya rumah di Surga, yaitu; empat rakaat sebelum Zhuhur dan dua rakaat sesudahnya, dua rakaat sesudah Maghrib, dua rakaat sesudah Isya dan dua rakaat sebelum shalat Subuh.”” (HR. At-Tirmidzi, ia mengatakan, hadits ini hasan shahih).
Dari Ibnu Umar Radhiallaahu anhu, bahwa Nabi shallallahu alaihi wasalam bersabda : “Semoga Allah memberi rahmat bagi orang yang shalat empat rakaat sebelum Ashar.” (HR. Abu Daud dan At-Tirmidzi, ia mengatakan, hadits ini hasan)
Dari Aisyah : “Adalah nabi saw. Shalat sebelas rakaat di antara shalat Isya dan terbit fajar. Beliau memberi salam setiap dua rakaat dan yang penghabisan satu rakaat” (H.R. Bukhari dan Muslim).
Tambahan :
Di Masjid Al Musyawaroh  Kelapa Gading Jakarta Utara pada ceramah Tarawih Ramadhan 1413H kemarin oleh ustadz dari Wisata Rohani Jakarta, Diterangkan bahwa Sholat Jamaah di masjid disertai sholat sunat Rawatib tanpa putus selama + 1bulan  dapat menyegerakan doa /suatu keinginan.  Ustadz tsb menceritakan telah didatangi seorang Penjual permen keliling dan isterinya yang  putus asa karena  tidak bisa bayar sekolah anaknya. Oleh ustadz tsb  di sarankan sholat jamah dan sholat sunat. Sampai di rumah Si Penjual permen ragu. Mosok minta jalan  dibayarkan sekolah anak malah disuruh sholat, tapi setelah tidak tega  melihat anak malu tidak masuk sekolah  dan  waktunya juga semakin mepet, Si Penjual  permenpun pasrah karena  tidak ada jalan lain lagi untuk bayar. Yakin pertolongan Allah pasti datang maka Si Penjual permen melakukan sholat wajib berjamaah dan sholat sunat tanpa putus, setelah melalui beberapa godaan  seperti, susah cari teman jamaah, tidak laku jualan setelah sholat jamaah dll  dan tetap melakukan sholat jamaah tanpa putus, akhirnya   tidak lama kemudian  datanglah pertolongan Allah lewat orang lain sehingga Si Penjual Permen bisa membayar sekolah anaknya.
Doa dan keinginan si Penjual permen telah dikabulkan oleh Allah karena sholat Jamaah dan Sunat Rawatib tanpa putus.
l. Saat Adzan dan Iqomah berdoalah.
Do’a yang diucapkan antara azan dan iqomat tidak ditolak (oleh Allah). (HR. Ahmad)
Setelah anda minta ternyata belum juga diberi oleh Allah terus bagaimana menyikapinya?:
Hadist riwayat Abu Hurairah ra.:
Bahwa Rasulullah saw. bersabda: Akan dikabulkan doa seseorang di antara kamu sekalian selama dia tidak terburu-buru berkata: Aku sudah berdoa, tetapi aku tidak atau belum dikabulkan. (Shahih Muslim No.4916)
Tiada seorang berdo’a kepada Allah dengan suatu do’a, kecuali dikabulkanNya, dan dia memperoleh salah satu dari tiga hal, yaitu dipercepat terkabulnya baginya di dunia, disimpan (ditabung) untuknya sampai di akhirat, atau diganti dengan mencegahnya dari musibah (bencana) yang serupa. (HR. Ath-Thabrani)
Bersyukurlah dengan apa yang diberikan oleh Allah selama ini, Bisa lihat, bisa jalan, sehat..dst… perhatikan Firman Allah :
“Dan ketika Tuhan-mu mengumumkan’Jika kamu bersyukur, pasti Aku akan menambahkan lebih banyak karunia kepadamu; dan jika kamu tidak mensyukuri, sesungguhnya azabku sangat keras’ “ (QS Ibrahim [14]: 8 )
“Dan barangsiapa yang bersyukur, maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri, dan barangsiapa yang kufur (tidak bersyukur), maka sesungguhnya Tuhanku Maha kaya (tidak membutuhka sesuatu) lagi Mahamulia” (QS An-Naml [27]: 40)
Tugas anda hanya meminta/berdoa tidak perlu anda memikirkan caranya agar keinginan terkabul, Allah yang akan memberikan jalan keluar dan rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya.
Tidak ada yang sia-sia dalam usaha bekerja mendekatkan diri kepada Allah karena cepat atau lambat permintaan kepada Allah pasti diberi…
Mulailah dari yang paling mudah…dst otomatis ibadah kita nanti akan meningkat dengan sendirinya. sekali-lagi…. tidak ada sedikitpun yang sia-sia dalam berdoa karena jawaban kecil dari doa kita kepada Allah yang sering tidak kita sadari adalah kita dilindungi Allah  dari musibah…
Jangan ditunda segera saja jemput rejeki anda …Lawan setan yang  berusaha membujuk diri kita untuk malas dan tidak yakin berhasil dalam berusaha dengan cara diatas … Saya yakin kita  pasti bisa.. mulailah  dengan mengucapkan : Astaghfirullahaladzim… Audzubillahiminisyaitonirrojim…  Bismillahirrohmannirohim…
Allah pasti memberi orang yang meminta kepadaNya.. Amin.
Sumber: fath102

Rabu, 28 Maret 2012

Ya Alloh Ya Rabb..



Hanya padaMU kami berserah, kami Ikhlas ya Alloh, karena Engkau Maha Mengetahui yang terbaik untuk kami..
Ya Alloh, sebagai hambaMU yang kecil.. kami hanya bisa berdoa,, berusaha,, dan Iklhas..
Ya Alloh, berilah yang terbaik untuk kami..
Ya Alloh, mudahkanlah jalan kami untuk menjemput ridhoMu..
Ya Alloh, ikhlaskanlah hati kami atas segala ketetapanMu..

Alhamdulilah atas semua nikmat yang Engkau beri ya Alloh.. :)
Suami yang baik, sholeh, pekerja keras..
Keluarga yang harmonis..
Kesehatan, dan Rezeki dari Mu..

Alhamdulilah.. Alhamdulilah Ya Alloh.. Haturnuhun :)

Maafkan atas segala dosa-dosa kami.. Maafkan kami Ya Alloh..
kami mohon segala ampunanMU, sungguh Engkau Maha Pemaah & Pemurah..

Astagfirlloh'Aladzim..

Bimbing kami tuk menjadi hambaMu yang baik ya Alloh..

Senin, 12 Desember 2011

~ Dokter atau Bidan ~



Kalau nimbrung di obrolan ibu-ibu atau calon ibu ataupun bapak-bapak dan calon bapak, kadang ada topik yang seru untuk dibicarakan. Periksa ke dokter atau bidan? Lahir ditangani dokter spesialis kandungan atau bidan? Ada yang fans berat bu bidan dan mengatakan bahwa sangat tidak perlu memeriksakan kandungan apalagi sampai melahirkan di dokter spesialis kandungan, ada yang penggemar setia dokter sampai-sampai lebih rela antri di dokter kandungan daripada periksa di bidan. Dramatisasi memang, tapi obrolan dua kubu ini masih sering terjadi. Obrolan berikutnya adalah tentang, lahir normal atau cesar? Dan terakhir berlanjut kepada ASI eksklusif dan ASI tak eksklusif. Obrolan yang biasa-biasa saja sebenarnya, tapi terkadang menjadi serius karena ada pihak yang dianggap ‘nyinyir’ oleh pihak yang lain. Dan ada pihak yang terlalu sensitif terhadap pembicaraan itu.

Dokter atau Bidan?

Sewaktu hamil pertama, istri pernah divonis ketubannya kering oleh dokter spesialis kandungan pada saat usia kandungan masuk bulan ke sembilan dengan ditunjukkan hasil USG di layar monitor. Dan saran dokter, harus segera dioperasi sebelum tujuh hari dari waktu periksa tersebut. Kebetulan saat itu istri sedang ada di Karanganyar, Solo karena memang berniat melahirkan di rumah orangtua. Sedang saya sedang di Jakarta karena harus menyelesaikan kuliah. Panik, tentu saja. Tapi karena kebijaksanaan saya (halah), akhirnya diputuskan untuk mencari second opinion. Dan alhamdulillah, opini ke dua dan ke tiga menyatakan bahwa kandungannya baik-baik saja dan masih sangat sehat.

Keputusan untuk segera melakukan cesar itulah yang membuat sebagian orang enggan untuk ke dokter kandungan. Sementara bidan jarang sekali merekomendasikan untuk operasi cesar.

“Makanya ke bidan saja periksanya... kalau ke dokter, dikit-dikit cesar, dikit-dikit operasi”, kata si fulan.

Sebenarnya bidan maupun dokter kandungan adalah sama-sama profesi yang membidangi masalah kandungan dan masalah persalinan. Dan lebih baik mana, dokter atau bidan?

Untuk menjawab, tentu saja tergantung dari kondisi ibu, janin, dan keluarga masing-masing. Dari sisi biaya, tentu saja dokter kandungan relatif lebih mahal daripada bidan. Dari sisi peralatan, biasanya dokter lebih lengkap peralatannya, termasuk USG. Dari sisi pengalaman, bisa jadi bidan lebih banyak pengalamannya, apalagi bidan yang senior. Sedangkan dokter, kalau baru lulus ya tentu saja pengalamannya minim.

Terus, dokter atau bidan? Tentu saja terserah dari kita dan sesuai dengan kebutuhan dan kemampuan kita. Sama saja, dan kembali kepada kecerdasan kita dalam memilih. Periksa ke bidan pun tak masalah. Sekarang banyak bidan yang membuka praktek dan bekerjasama dengan dokter untuk melayani USG. Dan sebaliknya, dokter kandungan pun di klinik-klinik bersalin juga pasti dibantu oleh bidan untuk melayani persalinan.

Yang pasti, seorang muslimah tentu akan risih ketika dilayani oleh dokter yang laki-laki. Jadi kalau ada dokter kandungan tapi laki-laki dan ada bidan yang perempuan, kecuali force majeur, ya tentu saja milih bidan yang perempuan.

Cesar atau Normal?

Obrolan yang satu ini kadang cukup sensitif. Beberapa orang, dalam obrolan di milis ataupun forum diskusi terkadang memojokkan dan memandang remeh ibu-ibu yang melahirkan dengan cara cesar. “Gak ada perjuangannya”, katanya. Padahal faktanya, tak semua persalinan memungkinkan untuk dilakukan normal. Bayi terlalu besar, pinggul terlalu kecil, kesehatan ibu yang tidak memungkinkan, di antaranya merupakan alasan kuat untuk dilakukan cesar. Dan untuk menyelamatkan ibu dan anak, tak bijak tentu saja untuk memaksakan diri melahirkan secara normal. Dan cesarpun bukan tanpa perjuangan. Lha wong katanya sakitnya bisa berbulan-bulan kok J

ASI eksklusif

Satu hal yang cukup menggembirakan akhir-akhir ini adalah kesadaran untuk memberikan ASI Eksklusif untuk buah hati tercinta, minimal sampai 6 bulan. Jaman dulu, kata orang-orang tua, bayi berumur beberapa hari sudah dikasih nasi, biar gak kelaparan, hehe.

Sayangnya, beberapa ibu tidak memungkinkan untuk memberikan ASI. Entah itu ASInya tidak keluar, ataupun alasan yang lain. Dan topik ini menjadi tak kalah sensitifnya ketika ada orang yang memojokkan ibu lantaran tak bisa memberikan ASI Eksklusif. Lha kalau memang tak memungkinkan, mau gimana lagi?
Kecuali kalau sang ibu memang enggan menyusui anaknya dan lebih suka membelikan susu formula yang mahal, tentu lain ceritanya :D.

Intinya adalah, banyak kondisi yang tidak bisa disamakan antara seseorang dengan orang yang lain. Dan sebagai suami harus mengerti kondisi ini sehingga dapat memberikan dukungan dan semangat untuk ibu dari anak-anak kita.

Semoga bermanfaat
 
http://si-abi.blogspot.com/2011/06/dokter-atau-bidan.html

~ Mendidik Anak ~




ANAK
Kebetulan pengajian yang hadir saat ini adalah ibu-ibu, bukan berarti yang mengasuh anak adalah kewajiban ibu semata, tapi juga bapak. Bahkan di dalam Al Quran banyak merekam bahwa kewajiban mendidik anak justru dari bapak. Seperti kisah Luqmanul hakim dalam Surat Luqman.
Sebenarnya anak adalah dambaan semua makhluk, bukan hanya manusia. Itu sebabnya salah satu firman Allah :
“Aku tidak perlu bersumpah dengan negeri kota Mekkah, dan aku tidak perlu bersumpah menyangkut ayah dan anak”. Ini menunjukkan suatu naluri bahwa semua makhluk hidup mendambakan keturunan untuk melanjutkan jenisnya.
Karena anak adalah dambaan, maka semua makhluk hidup menggantungkan harapan pada sang anak. Kalau pada manusia, kita menginginkan anak kita menjadi anak yang sholeh, dan bahkan lebih dari sholeh yaitu sebagai qurrota a’yun (penyejuk mata).
Ini dilukiskan QS. Al-A’raaf:189 :
“Dia yang telah menciptakan kamu pasangan dari jenis yang sama (jenis manusia), sewaktu sang suami menyentuhnya/menyelubunginya (kata halus dari hubungan seks), isterinya hamil, kandungannya masih ringan, maka berlalulah hari-hari sampai menjadi berat. Maka ketika itu, keduanya (si ibu dan bapak) berdoa, ya Allah jika Engkau jadikan anak ini anak yang shaleh, sempurna jasmani dan rohani, maka kami akan bersyukur”. Disebutkan di ayat yang lain “…Juga mereka diliputi rasa ragu dan diselimuti kecemasan serta harapan.”
Itu semua terjadi karena kita sangat mendambakan anak.
Dalam membesarkan dan mendidik anak, maka perlu digarisbawahi bahwa 2 faktor yang nantinya akan membentuk anak itu dan mempengaruhi perkembangan jiwa dan jasmaninya :
1. Faktor keturunan. Sering kita mendengar komentar “Anak itu mirip bapak atau ibunya”. Karena itu jika ingin mendapatkan anak yang baik, maka pilih pasangan yang baik. Nabi sudah ingatkan : “Pilih-pilihlah tempat kamu menempatkan benihmu”, kenapa ? karena ada faktor gen yang akan menurun kepada anak.
2. Faktor pendidikan. Jangan menduga pendidikan ini hanya bisa dimulai saat bayi sudah bisa bicara. Yang benar adalah pendidikan dimulai sejak pertemuan sperma dan ovum.
Saya (pak quraish) ingin menggambarkan bahwa jiwa itu sangat mempengaruhi sebuah aktifitas atau pekerjaan. Contoh, ibu-ibu akan berbeda masak untuk suami dengan masak untuk tamu. Kira-kira mana yang lebih bagus ? Buat tamu biasanya lebih bagus. Kenapa ? Karena jiwa berupa perhatian ibu kepada tamu menjadikan ibu-ibu sangat berhati-hati dalam memilih bahan dan resep. Menjahit untuk pakaian ke pesta dan menjahit untuk pakaian tidur, akan berbeda. Itu disebabkan kondisi kejiwaan yang berbeda saat membuat dua jenis pakaian tersebut.
Maka demikian pulalah, jika berhubungan seks dalam rangka mempertemukan sperma dan ovum, ketika awal pembentukan anak, sangat dipengaruhi oleh kondisi kejiwaan ibu dan bapaknya. Jika hubungan seks dilakukan dalam keadaan takut, maka anaknya dapat menjadi penakut. Maka agama mengajarkan agar melakukan hubungan seks harus dalam suasana keagaamaan, baca doa, agar anak itu membawa benih yang baik dan jiwa yang sehat dan kuat.
Ibu dan bapak juga sangat berperan besar dalam kesempurnaan kelahiran anak tersebut. Itu sebabnya dalam AlQuran, ketika Allah berbicara ttg penciptaan Adam dimana tidak ada bapak dan ibunya, maka Allah berfirman dengan kata “Khalaqtu” (Aku ciptakan) dalam firman Allah “Hai iblis, apa yang menghalangi kamu terhadap apa yang Aku ciptakan ?”. Allah gunakan kata “Aku” dalam penciptaan Adam, tidak ada yang terlibat kecuali Allah semata.
Tetapi sewaktu reproduksi anak manusia, Allah berfiirman “Laqad khalaqnal insaana fiii ahsani taqwim”. “Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya”. Kenapa menggunakan kata “Kami” ? Karena ibu dan bapak terlibat dalam hal penciptaan anak. Oleh karena itu mendidik anak adalah dari sejak pertemuan sperma dan ovum.
Anak yang lahir sudah dapat merasakan kasih sayang ibu bapaknya. Anak yang telah lahir seminggu sudah dapat tertawa, mengapa ? Itu bukan karena dia sudah dapat melihat ibu bapaknya, melainkan dia sudah merasakan kasih sayang ibu bapaknya. Itu sebabnya bayi yang butapun dapat tertawa, karena dia sudah punya perasaan. Ini seringkali tidak kita sadari dan akibatnya kita salah didik anak sejak kecil.
Jaman nabi, ada anak digendong oleh nabi, tiba-tiba anaknya pipis, kemudian direnggut anak tersebut oleh ibunya. Apakah anaknya tidak memiliki perasaan ketika itu ? Pasti. Karena itu, Nabi menegur, “Hai ibu, pipisnya ini dapat dibersihkan dengan air, tetapi hatinya yang luka, siapa yang bisa membersihkannya ?”.
Sebagian besar dari kompleks-kompleks kejiwaan (rasa minder dsb) disebabkan adalah perlakuan orang tua atau lingkungan sekitarnya ketika orang tersebut masih kecil.
Dalam mendidik anak bukan hanya kewajiban ibu. Kita lihat dalam AlQuran, bagaimana Luqman mendidik anaknya. Luqman adalah seorang bapak.
Kita kupas dan lihat lagi ayat AlQuraan ditujukan pada suami :
“Isteri-isteri kamu adalah ladang buat kamu”. Jadi suaminya adalah petani. Ayat ini menyatakan, bahwa yang menentukan jenis kelamin adalah bapak. Betul memang Allah yang menentukan tapi Allah tentukan jenis kelamin anak melalui satu sistem, yaitu melalui bapak/laki-laki.
Laki-laki membawa kromosom XY, perempuan membawa kromosom XX. Kalau bertemu kemudian menghasilkan XY, maka akan menghasilkan anak laki-laki, tapi kalau menghasilkan pertemuan XX, maka akan menghasilkan anak perempuan. Jadi yang menentukan jenis kelamin anak adalah bapak. Keliru jika ada bapak-bapak yang mengatakan belum mendapatkan anak laki-laki atau anak perempuan, maka dia akan kawin lagi. Keliru pendapat ini, karena penentuan jenis kelamin bukan kesalahan ibunya melainkan kesalahan bapaknya sendiri.
Karena bapak sebagai petani, maka kalau mau tomat, ya tanam tomat. Jika ingin apel maka tanam apel. Jangan marah jika ingin apel tapi jadinya tomat karena yang ditanam tomat.
Tapi pengertian “ladang bagi kamu” tidak hanya sampai disitu. Petani jika sudah menanam benih apakah lantas dia tinggalkan/biarkan saja ladang dan benih tersebut ? Tentu tidak, petani akan memelihara, merawat, menyiram benih dan ladang tersebut. Jika ada hama, dia bersihkan. Dia pupuk ladangnya agar tetap subur. Apabila benih tersebut sudah tumbuh dan berbuah maka sang petani tetap memelihara tumbuhan tersebut. Begitulah seharusnya mendidik anak bagi para laki-laki yang diibaratkan sebagai petani dan isteri-isterinya sebagai ladang.
Sang petani pula ketika menanam benih, berharap semoga dia tidak salah menanamnya di batu karang, tapi di tanah yang subur, mendapatkan sinar matahari yang cukup, dan sebagainya. Begitu pula dengan benih sperma, semoga sang ayah tidak salah menanamnya di tempat yang tidak subur, mendapatkan sinar lingkungan yang baik, cukup makanan dan pakaian yang akan menumbuhkannya. Begitulah cara mendidik anak sejak penanaman benih dilakukan.
Watak manusia sebagian besar lahir dari pengalaman-pengalamannya, pendidikan dan pembiasaannya semenjak kecil. Seringkali kita lihat orang tua tidak membiasakan anaknya sejak kecil kepada kebaikan. Oleh karena itu, Nabi bersabda, “Allah merahmati seseorang yang membantu anaknya agar bisa berbakti kepadanya”. Maksudnya adalah orang tua menerima dan mengabulkan apa yang mudah bagi sang anak, tidak membebani anak dengan beban yang berat, seperti tidak menyuruh sholat tahajud, puasa sunnah karena anak masih kecil.
Lalu orang tua tidak menghinanya, “dasar bodoh, masa rangking 10”. Kalau anak dimaki, kita mengajar kepadanya bagaimana memaki. Kalau anak dihina, kita membentuk kepribadian anak rendah diri.
Cinta kepada anak bukan menjadikan anak itu seperti kita. Cinta itu adalah hubungan dua “aku”, jadi harus berbeda. Cinta itu mendidik anak sesuai dengan kepribadian dan bawaannya. Anak secara fisik bisa sama dengan bapak ibunya, tapi jangan paksa anak menjadi bapak ibunya dari segi tabiat dan pendidikannya. Anak saya (pak Quraish) tidak ada yang ingin menjadi kyai seperti saya. Saya tidak bisa memaksa. Tapi saya bisa mendidik mereka dengan didikan agama, sehingga jika mereka menjadi musisi maka dapat menjadi musisi yang agamawan.
Karena itu, sang anak bisa mencintai saya, dan sayapun dapat mencintainya, karena cinta itu adalah hubungan dua “aku”.
Pertanyaan :
1. Kira-kira umur berapa mendidik anak dengan memasukkan nilai-nilai agama seperti mengajarkan sholat ?
Mendidik anak itu sejak janin seperti yang sudah disebutkan di atas, tapi tidak secara langsung. Mendidik anak bisa melalui perasaan kita, melalui lingkungan, melalui kasih sayang yang mengalir dari kita kepadanya, sehingga melahirkan kasih sayang dia kepada ibunya. Begitu dia lahir, sedikit demi sedikit, kita didik dia sesuai perkembangan otaknya/pikirannya. Memang pada awal2 anak itu menyerap pendidikan melalui matanya daripada melalui otaknya. Jadi dia dapat diberi contoh-contoh oleh orang tuanya.
Sebagai contoh tentang sholat, dia bisa diberi contoh bagaimana sholat dengan mengikuti ibu bapaknya, namun dia belum bisa diberi keterangan bahwa sholat itu wajib karena dia belum mengerti. Nanti setelah dia dewasa menurut hadits Nabi, “Perintahkanlah sholat ketika anakmu berusia 7 tahun”. Karena anak tersebut sudah dapat mengerti tentang suatu kewajiban menginjak usia tersebut.
Mengajar sabar kepada anak, bisa dilakukan ketika anak berusia 1 tahun. Sekarang ada lembaga-lembaga pendidikan yang menerapkan pendidikan anak usia 3-4 bulan melalui contoh. Seperti jika seorang anak sangat menginginkan mainannya, diajaknya untuk bersabar.
Betul, dalam janin dapat didik melalui diperdengarkan kepadanya musik atau mengaji dari ibunya, karena itu pula anak yang lahir maka diperdengarkan pertama kali dengan adzan dan qomat. Boleh jadi anak tersebut belum mengerti apa yang dia dengar tapi bayi atau janin tersebut sudah memiliki perasaan. Karena salah satu alat untuk menangkap pengetahuan adalah perasaan.
2. Saya punya anak umur 9 tahun, ketika saya suruh anak untuk sholat shubuh masih susah untuk membangunkan dia. Apa yang harus saya lakukan padanya ?
Kita lihat dulu pembiasaan di lingkungan dalam rumahnya. Tidur adalah pembiasaan. Jika sang anak melihat kondisi pembiasaan orang tuanya bangun siang, maka dia otomatis terbiasa bangun siang. Jika orang tua terbiasa tidur larut malam, maka sang anak akan belajar untuk tidur larut malam.
Atau walaupun orang tuanya terbiasa bangun jam 3.30 WIB malam untuk tahajud, tapi kalau sampai memaksa anak yang masih kecil untuk selalu bangun saat itu, dan terasa berat bagi sang anak, maka itu dapat membuat anak menjadi terbebani. Biarlah anak itu tidur yang terpenting anak kita sholat wajib. Allah merahmati seorang tua yang membantu anaknya berbakti kepadanya. Kalau terus dipaksa bangun maka bisa dimungkinkan anak itu berani berbohong, dia akan berani berkata sudah sholat tapi tidur kembali, padahal dia belum sholat.
Situasi anak kita sudah berbeda dengan kondisi kita dahulu. Maka mendidik mereka harus sesuai dengan kondisi generasinya saat ini dan yang akan datang. Orang tua dituntut untuk banyak mengerti kondisi anak. Selama tidak melanggar agama, maka orang tua seharusnya mendukung sang anak, walaupun itu bertentangan dengan keinginan orang tua, seperti cita-cita sang anak. Mendidik anak bukan membentuk anak seperti kita melainkan membentuk mereka dengan tabiat untuk kesiapan masa depannya, dan sesuai dengan kondisi generasinya.
“Ajarlah anak-anakmu, bukan dalam keadaan yang serupa denganmu”, kata Ali bin Abi Thalib.
3. Dosakah apabila keras sedikit untuk anak ketika anak tersebut tidak mengikuti perintah agama ? Kadang timbul rasa bosan karena harus terus menerus mengingatkan pada sang anak ?
Kita harus bersahabat dengan anak. Kita harus menjadi bagian anaknya. Ada anak yang jika dimarahi dia menjauh, ketika dibujuk dia mendekat. Kenalilah mereka. Kalau kita bersahabat, dia akan mencurahkan isi hatinya. Kalau kita bersahabat pada mereka, maka kita akan menuntun dia dan dia dengan rela akan mengikuti tuntunan tersebut. Ada anak yang tidak perlu dimarahi, tapi ada pula anak yang perlu dimarahi.
Jangan bosan, karena kalau tidak sabar akan merugi seperti disebutkan dalam surat Al-Ashr, “Sesungguhnya manusia dalam keadaan rugi. Kecuali orang-orang yang beriman dan beramal shaleh dan saling menasehati dalam kebaikan dan kesabaran”.
4. Lingkungan seperti media massa saat ini banyak menayangkan tayangan yang belum pantas, bagaimana menyikapi hal ini agar anak kita menjadi anak yang sholeh ? Bagaimana bila mengumandangkan adzan pada saat anak kita lahir dengan menggunakan kaset ?
Disinilah kita harus pandai-pandai memilih bacaan dan tayangan untuk mereka. Kalaupun sulit untuk itu, maka ketika melihat tayangan televisi anak harus didampingi oleh orang tuanya. Kalaupun ini masih sulit, setidaknya ada pengawasan.
Tentang kaset yang diperdengarkan kepada bayi, kalau sewaktu2 memperdengarkan melalui kaset tidaklah mengapa, seperti diperdengarkan kaset-kaset pengajian. Tapi kalau bisa adzan/mengaji dengan suara sendiri alangkah lebih bagus.
Kesimpulan :
1. Jangan sampai terlambat dalam mendidik anak, sehingga orang lain atau lingkungan yang akan membentuknya. Kita tidak tahu dan tidak bisa mengontrol secara langsung bagaimana jika mereka yang mendidik anak kita.
2. Mendidik anak bukan hanya tugas ibu, tapi tugas bapak pula. Tidak benar jika anaknya nakal maka yang salah hanya ibunya, tapi juga bapaknya.
3. Banyak sekali pembentukan kepribadian seseorang itu adalah pada masa kecil dan pertumbuhannya. Mendidik anak di waktu kecil seperti mengukir di batu, mendidik anak di waktu besar seperti mengukir di air. Kalau baik pendidikannya di masa kecil, maka insya Allah akan baik sampai dia dewasa.
http://ariefhikmah.com/

Selasa, 29 November 2011

~ Alhamdulilah ~


Ya Alloh Alhamdulilah, kami diberikan kemudahan dan petunjukmu,
Ya Rabb, Alhamdulilah konsultasi pertama kami berjalan dengan baik & lancar..
Alhamdulilah hasilnya baik,,

Ya Alloh, yang Maha Baik, kami mohon agar Kau mudahkan tahap kami selanjutnya..
hasilnya pun baik Ya Alloh,,

Tak henti-hentinya kami bersyukur pada-MU..
buat semuanya yg sudah membantu terimakasih banyak..terimakasih..

Ya Alloh, berilah kami kemudahan selalu, sehingga impian kami terwujud,,
InsyaAlloh kami akan  jadi orang tua yg terbaik untuk anak-anak kami..
" Rabbi habli min ladunka dzurriyatan thayyibatan innaka sami ud du’aa’
“Ya Tuhanku, berilah aku dari sisi-MU seorang anak yang baik. Sungguh Engkau Maha Pendengar doa.”(Ali Imran: 38)
InsyaAlloh anak-anak yg berguna untuk keluarga, masyarakat dan agama.. Aamiin.. Aamiin Ya rabbalalamin

`dn 30/11/11~


Jumat, 25 November 2011

~ Doa Kami ~




Ya Alloh satu tahun tepatnya kami lalui bersama.. tak terasa :)
Alhamdulilah ada suka , duka, tertawa, menangis..
Kami nikmati sebagai proses menjadi keluarga SaMaWa
Ya Alloh hanya EngKau lah tempat kami meminta
Semoga EngKau selalu berkahi & Lindungi kami
Ya Alloh kami rindu akan hadirnya buah hati 
Yang InsyaAlloh akan menjaga diwaktu tua kami
Yang InsyaAlloh mendoakan kami setelah kami tiada
Kami mohon bimbing kami & berikan petunjukMu, agar EngKau dapat percaya pada kami.. Aamiin 
Ampuni segala dosa-dosa kami ya Alloh.. Ampuni kami
20/11/2011  Alhamdulilah..